Bersatu Cegah Bullying Sejak Dini: program pencegahan perundungan di sekolah dasar

 

Bullying atau perundungan menjadi isu serius yang dapat berdampak panjang pada perkembangan anak. Di Indonesia, berbagai sekolah dasar kini mulai menerapkan program pencegahan perundungan bekerja sama dengan Achmad Fani Sulton & Giri Wastu Fadli dari pihak Bhabinkamtibmas kepolisian Masyarakat. Selama 2 hari telah dilaksanakan sosialisasi pencegahan perundungan. Pada tanggal 18 Oktober 2024 yang dihadiri oleh guru & perwakilan siswa kelas 4, 5 dan 6. Kemudian pada tanggal 19 Oktober 2024 dihadiri oleh komite sekolah dan perwakilan paguyuban kelas 1-6.

Program ini tidak hanya melibatkan siswa, tetapi juga orang tua dan guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan positif.

Mengapa Pencegahan Perundungan Penting di Sekolah Dasar?

Masa anak-anak adalah waktu krusial dalam pembentukan karakter. Perundungan yang terjadi pada usia dini dapat memengaruhi kepercayaan diri, kesehatan mental, dan bahkan prestasi akademik anak. Karena itu, memperkenalkan langkah-langkah pencegahan perundungan sejak sekolah dasar adalah langkah awal yang penting. Dengan pengetahuan yang tepat, siswa dapat lebih menghargai perbedaan, orang tua lebih siap dalam mengelola dan mendeteksi tanda-tanda perundungan, dan guru bisa berperan lebih proaktif dalam menciptakan lingkungan yang positif.



Pelatihan Pencegahan Perundungan yang Dikelola oleh Polisi: Pendekatan yang Holistik

Pelatihan yang dikelola oleh polisi memiliki pendekatan khusus dalam penanganan isu perundungan. Polisi tidak hanya memberikan pemahaman tentang perundungan, tetapi juga konsekuensi hukum bagi perilaku ini, yang bisa menjadi pembelajaran awal bagi siswa tentang nilai hukum dan tanggung jawab sosial. Keterlibatan polisi juga memberi efek positif dalam meningkatkan rasa aman di sekolah dan membangun kepercayaan terhadap aparat penegak hukum.



Hasil dan Dampak Program Pencegahan Perundungan di Sekolah Dasar

Setelah mengikuti pelatihan ini, banyak siswa yang merasa lebih aman di sekolah dan lebih percaya diri untuk melaporkan kasus perundungan. Orang tua pun merasa lebih tenang karena mendapat pengetahuan tentang cara mendampingi anak dalam isu ini. Guru merasa lebih siap untuk mengambil langkah proaktif dalam menjaga lingkungan kelas tetap kondusif dan bebas dari perilaku perundungan.

Kolaborasi antara pihak sekolah, orang tua, siswa, dan polisi menjadi fondasi kuat dalam membangun generasi muda yang berkarakter baik, peduli, dan menghormati orang lain. Pencegahan perundungan di sekolah dasar melalui program yang komprehensif ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, ramah, dan inklusif bagi semua anak.

Langkah Berikutnya: Komitmen Sekolah untuk Pencegahan Perundungan

Program ini harus terus didukung dengan peraturan sekolah yang jelas dan pengawasan berkala untuk memastikan keberlanjutan program. Kolaborasi antara pihak kepolisian dan sekolah pun perlu terus dipertahankan agar penanganan kasus perundungan dapat dilakukan secara cepat dan tepat. Dengan demikian, perundungan dapat ditekan seminimal mungkin dan setiap anak bisa merasakan manfaat lingkungan belajar yang aman dan nyaman.


Semoga pelatihan pencegahan perundungan ini menjadi awal bagi sekolah-sekolah dalam menciptakan iklim yang positif bagi tumbuh kembang anak, dan mencetak generasi muda yang saling menghargai dan peduli satu sama lain. (Red/Yst)


Komentar

Postingan Populer

Asyiknya seharian melakukan 'OCDay (Outdoor Classroom Day)'!