"Jurnalis Cilik: Cara Seru Mengajarkan Literasi dan Kritis Berpikir pada Anak Usia SD"
Inovasi dalam pelatihan jurnalistik bagi siswa dapat
membantu mengembangkan keterampilan siswa serta mempersiapkan mereka untuk
menjadi jurnalis yang kompeten di era digital saat ini. Sebagai kegiatan
inovatif yang dapat diterapkan dalam pelatihan jurnalistik seperti pembelajaran berbasis proyek, melibatkan siswa dalam proyek jurnalistik
nyata di sekolah atau komunitas dan bisa belajar menulis sebuah artikel yang
menarik dan tentunya sesuai dengan PEUBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia)
Mereka dapat membuat majalah sekolah, situs berita online
atau bahkan podcast yang melibatkan penelitian, wawancara, penulisan, dan
penyuntingan. Ini akan memberikan
pengalaman langsung dalam menciptakan konten jurnalistik dan meningkatkan
keterampilan kerja kelompok. Selain membantu gerakan literasi pada sekolah
manfaat lain dari kegiatan ini adalah membangun kreativitas siswa, melatih
siswa dalam berorganisasi, melatih siswa dalam menulis, melatih siswa dalam berkreasi pada poster dan melatih siswa dalam
publik speaking dalam mewawancarai narasumber.
Karya kumpulan cerita, foto dan video yang sudah diolah menjadi Vlog dan mini video edukasi, maupun artikel dilaksanakan secara kolaboratif guru dan siswa jurnalistik cilik. Karya tersebut melalui tahap penyuntingan untuk diterbitkan pada media massa secara online (youtube, blogspot, instagram) maupun secara offline (ditempelkan di mading sekolah).
Jurnalistik cilik merupakan komunitas pewarta dari kalangan siswa yang dibina oleh guru di sekolah. Kegiatan yang dilakukan adalah meliput informasi penting atau berita tentang sekolah. Kemampuan dasar yang harus dimiliki adalah minat pada grafis bidang foto dan video. Dibentuk sejak tahun 2023, diharapkan komunitas ini sebagai upaya melestarikan budaya literasi digital untuk usia dini.
![]() |
Guru mendampingi kru jurnalistik cilik |
![]() |
Kru Jurnalistik Cilik Gen.2 |
![]() |
Kru Jurnalistik Cilik Gen.1 |
Komentar
Posting Komentar